Kasus yang sering dialami oleh pehobi koi yaitu ikan hias kesayangan ini tiba-tiba jatuh sakit. Malah, kerap kali mendadak mati tanpa jelas ujung pangkalnya. Kalau sudah begini, rasa sesal bertumpuk di dada. Guna menghindari segala kemungkinan buruk itu, berikut dipaparkan tips bagaimana menjaga agar koi tetap hidup sehat sekaligus menunjukkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan koi.
Tips Memelihara Ikan Koi
Berikut ini beberapa tips bagaimana menjaga agar ikan koi tetap sehat, antara lain:
1. Jumlah Ikan koi dalam kolam
Bagi para penggemar koi perlu memperhatikan kepadatan koi yang dipelihara di kolam. Jumlah koi yang ideal untuk menghuni sebuah kolam tergantung dari beberapa faktor yaitu umur dan ukuran koi, luas serta kedalaman kolam. Sehingga kebutuhan oksigen dan mutu air dapat tetap terjaga. Bila jumlah koi bisa disesuaikan dengan luas kolam maka Anda bisa menikmati keindahan koi dengan tidak menambah problem yang ada akibat terlalu padatnya koi.
2. Jumlah makanan yang diberikan
Perlu diperhatikan dalam memberikan makanan, jangan memberikan makanan terlalu sedikit tetapi jangan pula memberikan terlalu banyak. Bila terlalu sedikit jelas koi Anda akan tampak kurus, tetapi jika memberikan terlalu berlebih justru sia-sia makanan yang tidak dimakan akan mencemari air, mengendap kemudian akan terjadi proses pembusukan. Hal ini sangatlah merugikan. Pasalnya kualitas air akan cepat keruh dan tidak menutup kemungkinan sebagai pemicu timbulnya penyakit.
3. Pembuangan kotoran secara berkala
Pembuangan kotoran bukan berarti menguras kolam secara total, tapi membuang endapan kotoran yang dilakukan menurut kebutuhan lewat saluran pembuangan ke selokan. Jika koi yang di kolam jumlahnya sedikit maka kotorannya otomatis dalam kolam sedikit, mungkin pembuangan tidak perlu dilakukan setiap hari.
4. Kualitas air kolam
Penyaringan dan sirkulasi yang baik akan membantu meningkatkan kualitas air. Menurut Takeo Kuroki, pakar koi asal Jepang, faktor penentu warna koi adalah kualitas koi (70%), air (20%), dan faktor lainnya (10%).
Itu sebabnya, penting bagi kita untuk menjaga kualitas air. Penyaringan ini bisa dilakukan secara kimiawi maupun secara biologi.
Tingkat keasamaan (pH) air sebaiknya berkisar antara 7,2-7,4 dengan kandungan besi, chlorine dan belerang yang rendah. Jika terlalu basa (pH air terlalu tinggi), bisa diturunkan dengan menambah cairan aquavital. Jangan lupa untuk memperhatikan keadaan air bila kondisi air dirasa kurang baik.
5. Sinar matahari
Ada baiknya kolam koi Anda mendapat sinar matahari meski tidak terlalu lama. Bila terlalu lama pun akan mempercepat pertumbuhan lumut hingga kolam tampak hijau dan keruh. Kalau membuat kolam indoor, usahakan untuk memberi lampu penerangan di atasnya.
6. Pindahkan jika ada ikan yang sakit
Tanda-tanda ikan sakit: perubahan pada permukaan tubuh (timbul bercak merah, atau putih, munculnya lendir yang banyak), menyendiri (kalau hanya sekali-kali masih tidak apa-apa, tetapi tetap harus diwaspadai). megap-megap, diam di dasar kolam (bisa kita test dengan mengganggunya, bila tidak bereaksi tandanya sakit), tidak bernafsu makan (koi yang sehat akan berebut makanan dengan sesama temannya), gerakan salto, berguling dan menggesek-gesekkan badan ke kolam.
Jika ikan Anda ada yang sakit, sebaiknya dipindahkan ke kolam penampungan. Ini bertujuan supaya penyakitnya tidak menular dan kita bisa memberi pengobatan sesuai kebutuhan.
7. Menambah ikan baru
Jangan memasukkan ikan baru bila Anda tidak yakin ikan tersebut bebas dari penyakit dan kutu. Jika punya ikan koi baru, lebih baik dikarantina 7-14 hari dulu supaya aman.
Itulah beberapa tips yang perlu disimak dalam memelihara ikan koi agar tetap sehat. Semoga bermanfaat.
Tips Memelihara Ikan Koi Agar Sehat